TEMPLATE TUGAS STUDI KASUS
(ANTONIUS
WAHYU SETYAWAN -17416261201092- Mn17J)
1
Pendahuluan
BelakangIndonesia
adalah salah satu negara produsen dan pengekspor biji kopi di dunia. Indonesia
dikenal sebagai produsen kedua terbesar di Asia dengan luas areatanam tanaman
kopilebih dari 1 juta hektar(Eccardi dan Sandalj 2002). Secara global, sejak
tahun 2013menurut International Coffee Organization(ICO),Indonesia adalah
negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia,setelah Brazil, Vietnam dan
Kolombia (ICO 2017).
2
Identifikasi masalah
1.
Bagaimana perkembangan ekspor kopi di Indonesia ?
2.
Berapa besar pengaruh ekspor kopi terhadap pendapatan sektor perkebunan
Indonesia ?
3
Rumusan masalah
Kegiatan
Ekspor Impor adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari
Ekspor?
2. Berdasarkan latar
belakang diatas, maka yang akan menjadi pembahasan dalam Bagaimana perkembangan
Ekspor di Indonesia?
3. Apa saja yang menjadi
faktor pendorong Ekspor ?
4. Apa yang menjadi
masalah dalam Ekspor ?
5. Apa manfaat melakukan
Ekspor ?
4
Alternatif pemecahan masalah
-Memperluas pasar : Terkadang, para
pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan
produk tersebut keluar negeri.
-Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien
dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
-Mengenalkan kopi indonesia ke
seluruh negara dengan membuka acara ngopi bareng di kedutaan.
5
Analisis masalah
A. Masalah
pengumpulan dan masalah angkutan darat
Masalah pengumpulan merupakan persoalan
tersendiri, bagaimana caranya mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil
dan dari produsen yang tersebar itu. Bidang prasarana ekonomi inonesia memang
tidak sempurna, sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dalam usaha ke arah
perbaikan dalam bidang-bidang lain.
B. Masalah
pembiayaan Rupiah ( Rupiah Financing)
Persoalan pembiayaan ini merupakan
pesoalan yang penting pula, apakah keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup
kuat untuk membiayainya, ataukah tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah
atau badan-badan keuangan lainnya. Kalau demikian halnya sampai sejauh mana
pemerintah dapat memberikan bantuan dalam pemecahan persoalan pembiayaan rupiah
ini.
C. Masalah
sortasi dan Up-grading (sorting & up-grading)
Baik di desa maupun di kota-kota
pelabuhan barang-barang yang sudah terkumpul harus disimpan dengan baik dan
dimasukkan di dalam karung ataupun peti yang kuat sehingga terhindar dari
kemungkinan kerusakan selama dalam penyimpanan atau selama dalam perjalanan.
Jadi dalam hal inipun tidak dapat diabaikan persoalan.
6
Kesimpulan
Pada tahun-tahun sebelumnya masih
didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah
mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga
memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspor non migas.banyak manfaat yang
diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspor impor dimana masyarakat dan
perekonomian Negara menjadi lebih stabil. Banyak cara untuk melakukan kegiatan
eskpor impor dengan Negara lain yang membuat produsen tidak pusing memikirkan
bagaimana mengekspor barang atau mengimpor barang dari dan keluar negeri.
Banyak faktor pendorong untuk
melakukan kegiatan ekspor impor sehingga kegiatan ini akan terus berjalan
dikemudian hari.
Komentar
Posting Komentar